Rasulullah Melihat Golongan Ini Saat Isra’ Mi’raj, Sekarang Sudah Menjadi Kenyataan


Di dalam buku Bidayatul Hidayah, Hujjatul Islam Imam al-Ghazali Rahimahullahu Ta’ala mengutip sebuah riwayat dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam. Beliau yang mulia melihat sebuah fenomena aneh yang kini banyak didapati jumlahnya di dalam tubuh umat.
Bersama malaikat Jibril, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam diperlihatkan orang-orang yang menjulurkan lidah, kemudian mereka potong sendiri dengan gunting-gunting dari neraka. Setiap kali habis dipotong, lidah mereka kembali tumbuh. Dipotong lagi. Habis lagi. Tumbuh lagi. Dipotong lagi. Kembali habis.
Terus seperti itu hingga Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bertanya, “Siapakah kalian?”
Atas Kehendak Allah Ta’ala, mereka pun menjawab pertanyaan Nabi, “Dahulu, kami suka memerintahkan orang-orang untuk mengerjakan kebaikan, tapi kami sendiri tidak melakukannya. Kami juga memerintahkan agar orang-orang meninggalkan keburukan, tapi kami sendiri yang mengerjakannya.”

Orang-orang dengan tipe seperti ini semakin banyak jumlahnya. Bukan hanya di kalangan Yahudi dan Nashrani, di dalam tubuh kaum Muslimin pun melimpah. Tiada terhitung. Semakin banyak. Bahkan mereka pandai menyembuyikan kedoknya hingga terlihat seperti ulama.
Penampilan mereka bisa jadi sangat sopan dan rapi. Agar terlihat sebagai sosok berilmu dan dekat kepada Allah Ta’ala. Tak jarang, mereka membawa tasbih dan aseseoris keshalihan lainnya.
Lisan mereka terlihat senantiasa komat-kamit merapal kalimat dzikir. Pandangan mereka pun menunduk sebagai perwujudan menjaga diri dari yang sia-sia atau haram. Mereka terlihat sempurna. Terlihat tiada cela.
Tatkala diberi kesempatan untuk menyampaikan nilai-nilai kebaikan, lisan mereka pun fasih. Dalil meluncur deras dan lancar dari lisannya. Banyak pendengar yang terbius.
Sayangnya, mereka tidak konsisten. Mereka hanya para penyampai, bukan para dai. Mereka mengajak orang-orang untuk menyembah Allah Ta’ala, tapi mereka justru beribadah kepada selain-Nya. Mereka memerintahkan kepada banyak orang agar meninggalkan berbagai tindakan keburukan, namun mereka justru melakukannya secara sembunyi-sembunyi.
Tiada satu pun kalimat kebaikan yang disampaikan, kecuali mereka menjadi yang terdepan dalam mengingkari. Maka mereka layak mendapatkan kemurkaan dari Allah Ta’ala atas perkataan kebaikan yang tidak mereka kerjakan.
Semoga Allah Ta’ala melindungi kita dari perilaku demikian. Aamiin.
Wallahu a’lam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan Terindah Dari Doa Nabi Sulaiman AS

12 Ayat Al Qur’an Telah Dibuktikan Secara Ilmiah. Salah Satunya Tumbuhan Bertasbih

Jangan Malu Terlihat Miskin, Malulah Saat Pura-Pura Kaya, Bagikan Jika Setuju!