Ditawari 3 Hal, Inilah yang Dipilih Rasulullah Menjelang Wafat
Tak ada satu pun manusia yang kehidupannya dicatat dengan sangat rapi kecuali laki-laki dari suku Quraisy bernama Muhammad bin Abdullah. Beliaulah manusia paling mulia, meski buta huruf. Laki-laki yang menjadi imam bagi para Nabi dan Utusan Allah Ta’ala ini tidak bisa membaca, tidak pula mampu menulis. Namun, beliau menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi umat manusia setelahnya hingga Hari Kiamat.
Mari sejenak duduk dan bersimpuh. Ada satu episode dahsyat sebelum kematian Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam yang mulia ini. Ada satu kejadian tatkala beliau diberikan pilihan oleh Allah Ta’ala sebelum nyawanya diambil oleh malaikat Izrail ‘Alaihis salam.
Setelah memilih satu dari tiga hal yang ditawarkan ini, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam meninggalkan sahabat, keluarga, dan umatnya untuk selamanya. Dan kelak baru kembali bertemu di surga, insya Allah.
“Wahai Abu Muwaihibah,” seru Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Hakim dalam al-Mustadrak dan dikutip oleh Dr ‘Umar ‘Abdul Kafi dalam buku al-Wa’dul Haq, “sesungguhnya Allah Ta’ala memerintahkan kepadaku untuk memilih antara; kunci kekayaan bumi dan kekal di dalamnya, masuk surga, atau bertemu dengan Allah Ta’ala.”
Sang sahabat menyampaikan usul, “Demi ayah dan ibuku, wahai Nabi, pilihlah kekayaan bumi dan kekal di dalamnya serta masuk surga.”
Sang sahabat mengusulkan agar Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam memilih tetap di bumi lantaran cinta yang mendalam. Sebab tiada yang lebih pedih dari ditinggalkan oleh sosok tercinta. Begitupun para sahabat, tiada sejenak pun waktu berlalu, kecuali mereka senantiasa bersama Nabi.
“Tidak, wahai Abu Muwaihibah,” ujar sang Nabi, “Aku telah memilih bertemu dengan Allah Ta’ala.”
Dialog ini terjadi di sekitar pemakaman Baqi’, makam para syuhada’. Setelah menyampaikan dialog ini, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam pulang ke rumahnya. Pagi harinya, beliau menyampaikan rasa sakit yang diderita.
Tak lama selepas itu, Allah Ta’ala benar-benar memanggilnya. Beliau yang mulia bertemu dengan Allah Ta’ala dan meninggalkan umatnya sampai Hari Kiamat.
Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.
Wallahu a’lam.
Komentar
Posting Komentar