Sedekah Bisa Membawa Kebahagiaan, Ini Buktinya
Pada tangan si pemberi mawar, masih tersisa aroma wangi (anonim)
Tahukah bahwa Bill Gates berencana menyumbangkan 95% kekayaan yang dimilikinya ke beberapa yayasan secara bertahap? Warren Buffet, yang sempat menjadi orang terkaya kedua di Amerika Serikat, telah menyumbang 23 miliar dolar AS, dan jumlah ini masih akan terus bertambah.
Miliuner ternama Andrew Carnegie menghabiskan setengah masa hidupnya untuk mengumpulkan kekayaan dan setengahnya lagi untuk menyumbangkannya, bahkan ia menantang orang kaya lain untuk melakukan hal yang sama.
J K Rowling, pengarang kisah Harry Potter yang kaya raya berkat kesuksesan novel dan filmnya, rela merosot peringkat kekayaannya setelah ia menyumbang sebagian besar hartanya. Mengapa orang-orang kaya ini mau membagi kekayaan mereka untuk orang lain?
Para miliuner gemar menyumbangkan harta mereka karena satu alasan yang sama: hal ini membuat mereka merasa berarti. It makes them happy! Kita tidak harus menjadi sekaya mereka untuk bisa menyumbang uang jutaan dolar AS dan menjadi bahagia. Bila kita ingat sebuah hadits Rasulullah saw, betapa sebentuk senyum pun bisa menjadi sedekah jika dengannya kita bisa membuat orang lain bahagia. Itu berarti, masih tersedia banyak hal yang bisa kita lakukan untuk orang lain, yang pada akhirnya akan berbalik menaikkan tingkat kebahagiaan kita sendiri.
Manfaat Berbuat Baik
Mengapa berbuat kebaikan dapat meningkatkan level kebahagiaan? Berdasarkan hasil riset, ada beberapa hal yang membuat aktivitas ini memberi banyak keuntungan dan kebahagiaan, bukan hanya untuk si penerima, tapi justru bagi sang pemberi.
1. Ketika menolong atau berbuat kebaikan, pada umumnya kita akan melupakan sementara masalah kita sendiri. Kegiatan ini memutus pola berpikir “merasa malang”, “tidak beruntung”, “menjadi korban” atau pikiran-pikiran negatif lainnya, dan memberi otak jeda sejenak dari kepenatan. Hal ini menimbulkan rasa nyaman. Ketika akhirnya kita harus kembali lagi pada masalah kita, kemungkinan kita akan melihat masalah tersebut dengan perspektif yang lebih konstruktif, karena otak sudah lebih mampu berpikir optimal untuk mencari jalan keluar.
2. Berbuat kebaikan juga memberikan hal positif bagi si pemberi. karena dengan itu ada persepsi diri yang berubah. Kita mulai melihat diri sendiri sebagai orang yang pemurah, baik hati, peka, serta hal-hal baik lainnya. Identitas baru ini dapat menimbulkan rasa percaya diri, optimisme, dan perasaan berguna. Selain itu, menolong orang lain bisa membantu kita menyadari apa yang menjadi kelebihan, kekuatan, dan keahlian kita. Hal ini sangat baik karena muncul kesadaran bahwa kita memiliki kontrol terhadap hidup kita sendiri, bukan pasif menerima nasib. Bahkan terkadang, kegiatan menolong orang lain dapat mendorong kita mempelajari keterampilan baru yang mengungkapkan bakat terpendam kita. Ketika hal ini terjadi, kita akan merasakan dampak yang luar biasa dan hidup yang terasa lebih bermakna.
3. Berbuat baik terbukti mampu meningkatkan kebahagiaan karena dengan berbuat baik kita berkesempatan memuaskan kebutuhan mendasar setiap manusia untuk berhubungan hangat dengan orang lain. Perbuatan baik selalu mengundang konsekuensi positif dari lingkungan sosial. Menolong orang lain akan membuat Anda lebih disukai, dihargai, dan memperluas kesempatan untuk mendapatkan dukungan sosial jika kelak Anda ditempa kesulitan. Memiliki hubungan sosial yang hangat dan menyenangkan akan meningkatkan kepuasan hidup, dan secara langsung juga meningkatkan kebahagiaan.
Jadi kalau kita tiba-tiba merasa galau, lalu tenggelam sesaat dalam suasana kelabu, hal itu sah-sah saja. Namun jika lama-kelamaan hal ini mulai terasa mengganggu, sekarang Anda tahu apa yang bisa dilakukan untuk mengundang matahari muncul dari sela-sela kabut. Segera tarik diri Anda dari lubang kegalauan dan jadilah matahari untuk lingkungan sekitar Anda; mulailah memikirkan apa yang Anda bisa lakukan untuk orang lain! Tak perlu berpikir hal-hal rumit dan mahal, prinsipnya: lakukan hal yang tidak biasa dan belum pernah Anda lakukan sebelumnya.
Anda bisa mulai dengan melakukan hal kecil, misalnya menyapa ramah petugas kebersihan di kantor yang biasanya tidak pernah Anda perhatikan. Atau tiba-tiba mengirimkan ungkapan sayang untuk suami pada jam kantor, waktu di mana Anda berdua biasanya larut dalam pekerjaan dan lupa bahwa pasangan Anda adalah orang terpenting dalam hidup Anda. Atau hal lainnya, gunakan kreativitas Anda dalam mencoba dan membuat hal-hal baru.
Menebar kebaikan untuk orang lain bisa dimulai dari hal sesederhana mungkin. Selama itu bukan hal yang biasa Anda lakukan, dampaknya akan sangat terasa untuk menaikkan tingkat kebahagiaan Anda. Kita pun diingatkan lagi akan pesan Rasulullah saw, “Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia lain.”
Try to do just small thing for others, and be happy…
Elvi Fianita, S.Psi, Psych
Psikolog, Fasilitator, Penulis dan Managing Partner of Enlighten Consulting
Komentar
Posting Komentar