Ketika yang Kita Inginkan Belum Dikabulkan oleh Allah
Ketika apa yang kita inginkan belum dikabulkan oleh Allah, tetaplah optimis dan positif. Waktu terus berjalan. Kita pesimis atau optimis, waktu tak akan mungkin mau menunggu kita. Jadi, untuk apa pesimis.
Ketika apa yang kita inginkan belum dikabulkan oleh Allah, saatnya kita mengoreksi diri. Tak ada manusia yang lepas dari kesalahan. Pun setiap orang punya masa lalu. Jangan-jangan, dulu kita pernah salah berucap atau berbuat, baik kita sengaja atau tidak. Alhamdulillah, kita masih diberi kesempatan untuk memperbaiki. Alhamdulillah, kita masih diberi umur. :)
Ketika apa yang kita inginkan belum dikabulkan oleh Allah, itu artinya Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk belajar dan belajar. Oh, ternyata ilmu kita belum cukup. Ehm… atau kita masih dibutuhkan di bidang lain. Kita masih belum sanggup memikul apa yang kita inginkan bila Allah memberikannya sekarang. Bukankah Allah sesuai prasangka hamba-Nya. Kita negatif atau positif thinking, waktu akan terus berjalan. Jadi, untuk apa meratap. :)
Ketika apa yang kita inginkan belum dikabulkan oleh Allah, mungkin kita memang belum pantas. Saatnya memantaskan diri dengan terus belajar dan memperbaiki diri.
Ketika apa yang kita inginkan belum dikabulkan oleh Allah, mungkin Dia ingin mengajarkan pada kita arti syukur. Jangan-jangan, bila dikabulkan dengan begitu mudah, kita menjadi kufur dan tak terlalu menghargai kondisi.
Kalau jadi bahan omongan, gunjingan, dan cemoohan, bagaimana? Ya, sudah. Ikhlas saja. Emang mau ngapain. Alhamdulillah diberi kesempatan untuk menggugurkan dosa. Siapapun pasti pernah menyakiti dan disakiti. Jadi, bukan hal aneh lagi, bukan. Tempat bergantung (perasaan) memang hanya Allah dan bukan manusia yang fana.
Allah mengajarkan umat-Nya untuk bersyukur, sabar, dan ikhlas dengan beragam cara. Yang jelas, Allah pasti menyayangi umat-Nya.
Komentar
Posting Komentar