Hikmah Medis yang Tersimpan Dibalik Syariat Wudhu


Bersuci atau thoharoh merupakan awal dari ibadah dalam Islam dan berwudhu adalah salah satunya. Rasulullah Saw menjaga wudhunya dalam rangka menjaga kesucian diri. Bahkan seorang yang sedang marah Rasul menganjurkan untuk berwudhu. “Apabila salah seorang dari kamu dalam keadaan marah, maka berwudhulah. Sesungguhnya marah itu berasal dari api” (HR. Abu Dawud)
Medis dan sains sedikit banyak mengungkap rahasia dibalik syariat wudhu. Karena wudhu ternyata merupakan ritual penyucian yang mengutamakan unsur kesehatan. Kesegaran yang diperoleh, tak hanya secara fisik, namun juga mental. Tak heran marah bisa reda karenanya. Lebih dari itu, bagian-bagian yang dibasuh merupaka titik-titik penting peremajaan tubuh.
Adalah Dr. Magomedov, asisten pada lembaga General Hygiene and Ecology  (kesehatan umum dan ekologi) di Daghestan State Medical Academy, dalam artikelnya yang berjudul“Muslims Rituals and Their Effect on The Person Health” mengetengahkan bagaimana wudhu dapat menstimulasi atau merangsang irama tubuh secara alami.
Rangsangan itu muncul pada seluruh tubuh, khususnya pada area yang disebut Biological Active Spots (BASes) atau titik-titik biologis.  BASes mirip sekali dengan titik-titik refleksiology ala China. Kita tahu bahwa untuk memberikan efek pijat refleksi ala China diperlukan juga tekanan bahkan tusukan jarum. Apakah efek itu bisa terasa jika hanya dengan usapan lembut saat berwudhu?. Sebenarnya ada 700 BASes pada tubuh kita, tetapi 65 di antaranya memiliki efek terapi refleksi cepat, yang cukup dikenai pijatan ringan atau usapan lembut untuk mengaktifkannya. Daerah itu disebut ‘drastic spot’. Menurut Dr. Magomedov, yang juga menguasai ilmu refleksiologi China, 61 dari 65 ‘drastic spot’ tersebut adalah bagian tubuh yang dibasuh air wudhu. Inilah keistimewaan wudhu.
Dengan demikian, guyuran air wudhu dalam konsep pengobatan modern tidak lain adalahhidromassage alias pijat dengan memanfaatkan air sebagai media penyembuhan. Mengingat sistem metabolisme tubuh manusia terhubung dengan jutaan syaraf yang ujungnya tersebar di sepanjang kulit.
Membasuh area wajah misalnya, pijatan air akan memberi efek positif pada usus, ginjal, sistem syaraf maupun reproduksi. Membasuh kaki kiri berefek positif pada kelenjar pituitari di otak yang mengatur fungsi-fungsi kelenjar endoktrin (kelenjar yang bertugas mengatur pengeluaran hormon dan mengendalikan pertumbuhan). Di telinga terdapat ratusan titik biologis yang akan menurunkan tekana darah dan mengurangi sakit.
Itulah sedikit hikmah dari syariat wudhu ditinjau dari segi medis. Semoga bisa menambah keyakinan kita pada Allah dan mengikuti syariat Islam dengan sungguh-sungguh. Karena semua itu bukan untuk Allah ataupun RosulNya, tetapi untuk kita, umatnya. Semoga kita mendapatkan kebaikan dalam setiap  amal yang kita lakukan dan nantinya akan menjadi pemberat di yaumul hisab. Wallahu A'lam
Sumber : embunhati.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan Terindah Dari Doa Nabi Sulaiman AS

Jangan Malu Terlihat Miskin, Malulah Saat Pura-Pura Kaya, Bagikan Jika Setuju!

12 Ayat Al Qur’an Telah Dibuktikan Secara Ilmiah. Salah Satunya Tumbuhan Bertasbih